universitas gunadarma

universitas gunadarma
gundar

Jumat, 04 Juni 2010

TUGAS IBD memahami Tanggung Jawab

NAMA : WITA ARTHALIA

KELAS: 1IA11

NPM : 54409826

Memahami Tanggung Jawab

Anda tentunya seringkali mendengar istilah TANGGUNG JAWAB, bukan? Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”.
Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti
oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai
dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa
sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup
jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk
“menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.

Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser
tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan
tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang
dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.

Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”.
Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani
bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan
orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan
sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing
hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang
merugikan orang lain.

Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab;
seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan
kata-kata,
“Itu bukan salahku!”
Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya
untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain,
daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani
menghadapi tantangan apapun di depannya.

Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan
berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh
sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang
mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan
dari sikapnya itu.

Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya,
teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan
didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi,
dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti
mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari
korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan
kiamat?

KOMENTAR MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya??

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.

Dari sisi hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis , maksudnya saling erkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1. Eksternalisasi , yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat ini menjadi kenyataan buatan manusia.

2. Obyektivitasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.

3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan terkait yang erat satu sama lain.

IMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Pembahasan puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belaar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam Ilmu Budaya Dasar.

Kepuitisan,keartisan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1.figura bahasa

2.kata-kata yang ambiquitas

3.kata-kata yang berjiwa

4.kata-kata yang konotatif

5. pengulangan

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

3. Puisi dan keinsyafan sosial.

KASIH SAYANG

Pengertian kasih sayang menurut kamus bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadaminta adalah perasaan sayang,

Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab,pengorbanaan, kejujuran, saling percaya,dan saling tebuka. Bila unsur kasih sayang hilang. Maka retaklah keutuhan rumah tangga.

Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anakyang telah dewasa melainkan bayi yang masih rapuh telah dapat merasakan kasih sayang dari ibu dan dan ayahnya.

Kasih sayang, dasar komunikasi dalam keluarga. Komunikasi antara anakdan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua.

Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :

1.orang tua bersifat aktif si anak bersifat pasif

2.orang tua bersifat pasif, anak berdifat aktif

3. orang tua bersifat pasif, anak besifat pasif

4. orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif